01 January 2007

Polisi Juga Manusia

Dalam suatu siaran berita di beberapa siaran TV swasta di tanah air sempat membuat saya berpikiran miris akan kualitas siaran beritanya. Ini dikarenakan dalam siaran berita tersebut mengulas tentang “kebobrokan”(seperti dikutip dlm berita tsb) aparat penegak hukum khususnya polisi yang dikemas dalam satu “take” berita tersendiri.

Mengapa saya menjadi miris? Ini dikarenakan liputan tersebut hanya mengkhususkan berita tentang kekurangan yang terjadi di tubuh Polri yang semestinya menurut saya beberapa stasiun TV tersebut sebaiknya tidak hanya menyiarkan tentang “kebobrokan” aparat polisi saja tetapi juga “paling tidak” menyiarkan “frame” tersendiri tentang keberhasilan ataupun kemajuan dalam penegakan hukum oleh polisi sehingga terjadi azas keseimbangan dalam penyiaran berita kepada masyarakat.

Dampak yang kurang baik yang timbul dimasyarakat bila tidak adanya keseimbangan dalam penyiaran berita adalah timbulnya ketimpangan pemikiran yang terbentuk melalui opini yang terjadi melalui berita tersebut di mata masyarakat, dan secara tidak langsung membuat suatu pemikiran pada satu “sisi” saja, dalam hal ini.. bila yang dimunculkan hanya kekurangan yang terdapat pada tubuh polisi saja maka opini negatif terhadap polisi sebagai dampak dari terbentuknya opini negatif oleh masyarakat akan semakin meningkat dan ini hanya akan berdampak pada makin tingginya pemikiran negatif terhadap polisi yang secara tidak langsung akan terjadinya proses “viktimisasi” terhadap polisi dan bisa jadi “labelling” yang selama ini sudah dibentuk oleh masyarakat tidak akan pernah positif.

Sekiranya setiap stasiun televisi harus memperhatikan adanya azas keseimbangan dalam setiap pemberitaannya. Setiap orang tidak ada yang sempurna, Setiap instansi ataupun organisasi pasti punya kekurangan dan juga punya kelebihan. Saya pun berusaha untuk mengambil sikap positif yang timbul dari pemberitaan tersebut sebagai kontrol sosial yang harus ditindak lanjuti dan berusaha untuk berbuat yang terbaik bagi masyarakat. Polisi juga manusia..iya khan?

6 comments:

Anonymous said...

setuju ... semoga polri tetep jaya, dan terima kasih udah mampir ke blog loenpia walau sekedar comment

M. Taufiq Aryanto said...

Kelebihan yang ditunjukkan oleh Polri belum cukup mampu untuk menutupi kekurangan yang ditunjukkannya. Ini adalah fakta yang dirasakan oleh masyarakat.

Berapa banyak operasi la-lin yang bener-bener bersifat law enforcement? Nyaris tidak ada, karena selalu diwarnai dengan "tawar-menawar".

Berapa persen kasus yang bisa diungkap dan sampe ke pengadilan?

Untuk kasus narkoba, selalu terjadi perbedaan jumlah barang bukti yang berhasil disita. Ada apa? Selisih jumlah itu ke mana? Dan banyak lagi kasus yang membuat masyarakat semakin mempertanyakan kinerja Polri.

Tidak ada jalan lain kecuali Polri melakukan pembenahan besar-besaran, baik dengan merubah format/struktur organisasi maupun peningkatan kapabilitas personil Polri melalui aneka bentuk pelatihan. Atau seperti Polres Bekasi yang mendatangkan ahli forensik dari Jepang dan mengajari mereka tentang ilmu forensik modern selama kurang lebih 2 tahun.CMIIW

Juga dengan meningkatkan kinerja bagian "internal affair" agar tiap personil Polri benar-benar bisa berfikir-bersikap-bertindak profesional seperti di sini (Jepang) maupun di negara-negara maju lainnya.

Citra buruk yang dimiliki Polri tentu juga membuat saya merasa sedih dan prihatin, karena 2 adik saya juga kebetulan anggota Polri. Yang satu sudah meninggal dalam tugas, yang satu masih dinas di Brimob Polda Jateng.

Demikian kritik dan saran saya demi kemajuan dan kejayaan Polri. Smoga Anda tidak hanya menjadi Good Officer tapi The Best Officer. Smoga....

Masfiq

http://www.AsianNetBisnis.blogspot.com

Anonymous said...

Yah polri tidak pernah buruk, tidak pernah berbuat salah, yang berbuat buruk dan bobrok itu adalah oknum polri. Banyak yg mulai dari masuk jadi polisi, daftar di akpol sudah sogok menyogok, kenaikan pangkat dan lain-lainnya sudah berbuat kotor, mana mungkin bersih oknum semacam itu, sayangnya oknum semacam itu tetep juga gak malu jadi polisi. Kalau sejak awal mendapatkan gaji dengan jalur kotor sampai kapan pun darah si-oknum itu kotor. Tindakannya pun tidak akan pernah bersih. Ini adalah oknum polisi, bukan lembaga polri.

Semoga sampean tidak termasuk oknum yg saya sebut itu.

NB: saya tetep guru seandainya saya tidak kunjung ke blog anda ini, BTW saya sudah kunjung lho... :)

Anonymous said...

Oh yah ada tulisan temen saya yang berkaitan dengan polisi, ini keluh kesah saja:
Gaji polisi, Polisi calo

Tuh... malah komen lagi khan. :)

Anonymous said...

kadang oknum lah yang menjadikannya tercela, salam kenal dan selamat bertugas

Anonymous said...

officer, for telling the truth, i think every law enforcement in this world facing a some problem like you.

so..dear officer..just forget it and try do the best in your job.

berita atau suatu wacana belum tentu mencerminkan pendapat se indonesia.
perlu ada survey yang otentik pak..based on legally right ? kalo udah survey membuktikan dan masih sama juga ya.. no comment d sir..